8:18 AM
0
Bab 1

1. KEDUDUKAN WANITA PADA MASA SEBELUM DATANGNYA ISLAM

Yang dimaksud dengan masa sebelum datangnya Islam adalah masa jahiliyah yang dialami oleh bangsa Arab Kuno khususnya dan umat manusia kala itu pada umumnya. Suatu masa yang saat itu manusia di masa kekosongan dari dakwah para rasul dan rusaknya garis-garis kehidupan. Di dalam hadits tertera bahwa Allah di kala itu memandang segenap manusia Arab dan Non Arab, dengan penuh kemurkaan. Kecuali segelintir generasi tersisa dari Ahlul Kitab. Secara umum wanita saat itu hidup dalam masa yang serba rumit, terutama di lingkungan masyarakat Arab. Mereka tidak menghendaki kelahiran wanita. Di antara mereka ada yang mengubur wanita hidup-hidup hingga mati berkalang tanah. Sementara yang lain membiarkan hidup,namun dalam keadaan yang hina dan nista.

Dalam hal ini Allah berfirman:
"Dan apabila seseorang diantara mereka dikaruniai (kelahiran) anak perempuan, murunglah wajahnya dan sangat jengkel penuh kemarahan. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, lantaran buruknya apa yang diterimanya. Adakah ia akan memeliharanya dengan menanggung kenistaan,ataukah akan menguburkannya (hidup-hidup) di kalang tanah? Ketahuilah, betapa buruknya apa yang mereka tetapkan itu." (QS An Nahl: 5)



Allah Berfirman:

"Apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah ia dibunuh." (QS At Takwir: 9)

Sebaliknya jika wanita itu selamat dari penguburan terhadap dirinya hidup-hidup, ia pun hidup tanpa dihargai eksistensinya. Ia tidak mendapatkan sedikitpun bagian harta pusaka dari kerabatnya meskipun kerabatnya itu kaya sedang ia dililit kefakiran dan dihimpit kebutuhan. Karena mereka hanya memberikan warisan pada lelaki, bukan pada perempuan. Bahkan, jika suaminya meninggal, wanitapun dianggap sebagai harta yang dapat diwariskan sebagaimana harta suaminya.Sejumlah wanita hidup di tangan seorang suami di mana ia tidak terikat oleh bilangan tertentu dalam mempersunting wanita, di samping suami itu acuh terhadap kekeluhhkesahan, ketaknyamanan hidup dalam ketertindasan yang direguk oleh istri-istri itu.
To be continued...

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Recent Post