Da'wah Kepada Syahadat "Laa ilaha illa Allah"
Syaikh Muhammad bin
Abdul Wahhab
Firman
Allah Ta'ala:
"Katakanlah: Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) hanya kepada Allah dengan penuh pengertian dan keyakinan. Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang berbuat syirik (kepada-Nya)." (Yusuf: 108)
"Katakanlah: Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) hanya kepada Allah dengan penuh pengertian dan keyakinan. Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang berbuat syirik (kepada-Nya)." (Yusuf: 108)
Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tatkala mengutus Mu'adz ke Yaman, bersabdalah beliau kepadanya:
"Sungguh, kamu akan mendatangi kaum Ahli Kitab, maka hendaklah pertama kali da'wah yang kamu sampaikan kepada mereka ialah syahadat Laa ilaha illa Allah - dalam riwayat lain disebutkan: "Supaya mereka mentauhidkan Allah" - Jika mereka telah mematuhi apa yang kamu da'wahkan itu, maka sampaikanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan shalat lima waktu sehari semalam. Jika mereka telah mematuhi apa yang kamu sampaikan itu, maka sampaikanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan kepada mereka zakat yang diambil dari orang-orang kaya diantara mereka untuk diberikan kepada orang-orang fakir. Dan jika mereka telah mematuhi apa yang kamu sampaikan, maka jauhkanlah dirimu dari harta pilihan mereka, dan jagalah dirimu dari do'a orang mazhlum (teraniaya), karena sesungguhnya tiada suatu tabir penghalang pun antara doanya dan Allah." (H.R. Bukhari dan Muslim)
Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan pula dari Sahl bin Sa'ad radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam semasa perang Khaibar bersabda:
"Demi Allah, niscaya akan kuserahkan bendera (komando perang) ini besok hari kepada orang yang mencintai Allah serta Rasul-Nya dan dia dicintai Allah serta Rasul-Nya; semoga Allah menganugerahkan kemenangan melalui tangannya." Maka semalam suntuk orang-orang pun memperbincangkan siapakah diantara mereka yang akan diserahi bendera itu. Pagi harinya mereka mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masing-masing mengharap untuk diserahi bendera tersebut. Lalu bersabdalah beliau: "Dimanakah 'Ali bin Abu Thalib?" Dijawab: "Dia sakit kedua belah matanya." Mereka pun mengutus seorang utusan kepadanya dan didatangkanlah dia. Lantas Nabi meludah pada kedua belah matanya dan berdoa untuknya, seketika itu dia sembuh seakan-akan tidak pernah terkena penyakit. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyerahkan kepadanya bendera dan bersabda: "Melangkahlah ke depan dengan tenang sampai kamu tiba di tempat mereka, kemudian ajaklah mereka kepada Islam dan sampaikanlah kepada mereka hak Allah Ta'ala dalam Islam yang wajib mereka laksanakan. Demi Allah, bahwa Allah memberi petunjuk satu orang lewat dirimu, benar-benar lebih baik bagimu daripada unta-unta merah."
Unta-unta merah adalah harta kekayaan yang sangat berharga dan menjadi kebanggaan orang Arab pada masa itu.
Kandungan dari tulisan ini:
- Da'wah
kepada syahadat "Laa ilaha illa Allah" adalah pandangan hidup bagi orang-orang
yang mengikuti Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
- Diingatkan
supaya ikhlas (dalam berda'wah semata-mata karena Allah), karena kebanyakan
orang kalau mengajak kepada kebenaran justru ia mengajak kepada (kepentingan)
dirinya sendiri.
- Mengerti
betul dan yakin akan apa yang dida'wahkan adalah termasuk kewajiban.
- Termasuk
bukti kebaikan tauhid, bahwa tauhid adalah mengagungkan Allah.
- Dan diantara
keburukan syirik, bahwa syirik adalah merendahkan Allah.
- Termasuk
masalah yang sangat penting, bahwa seorang muslim perlu dijauhkan dari
lingkungan orang-orang yang berbuat syirik, supaya nanti tidak menjadi seperti
mereka sekalipun dia belum melakukan perbuatan syirik.
- Tauhid
adalah kewajiban pertama.
- Tauhid
adalah yang pertama kali harus dida'wahkan sebelum semua kewajiban yang lain,
meskipun kewajiban shalat.
- Pengertian
"Supaya mereka mentauhidkan Allah" adalah pengertian syahadat.
- Seseorang
bisa jadi termasuk Ahlul Kitab, akan tetapi dia tidak tahu pengertian "Laa ilaha
illa Allah" yang sebenarnya atau mengetahuinya tetapi tidak mengamalkannya.
- Perlu
diperhatikan metode pengajaran secara bertahap.
- Yaitu:
dimulai dari masalah yang paling penting, kemudian penting, dan begitu
seterusnya.
- Salah satu
sasaran pembagian zakat ialah orang-orang fakir.
- Orang yang
berilmu supaya menjelaskan sesuatu yang masih diragukan oleh orang yang sedang
belajar.
- Berkenaan
dengan zakat, dilarang untuk mengambil harta pilihan (termahal harganya).
- Supaya
menjaga diri dari tindakan zhalim terhadap seseorang.
- Diberitahukan oleh Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa doa orang mazhlum (teraniaya)
dikabulkan Allah.
- Diantara
bukti-bukti tauhid adalah hal-hal yang dialami oleh Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam dan para sahabat, seperti: kesulitan, kelaparan, dan wabah
penyakit.
- Sabda
Rasulullah: "Demi Allah, niscaya akan kuserahkan bendera (komando perang
ini)...dst" adalah salah satu dari tanda-tanda kenabian beliau.
- Sembuhnya
kedua belah mata Ali setelah diludahi oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam, termasuk pula dari tanda kenabian beliau.
- Keutamaan
'Ali radhiyallahu 'anhu.
- Keistimewaan
para sahabat (karena hasrat mereka yang besar sekali dalam kebaikan dan sikap
mereka yang senantiasa berlomba-lomba dalam mengerjakan amal shaleh). Ini dapat
dilihat pada perbincangan mereka di malam menjelang perang Khaibar, tentang
siapakah diantara mereka yang akan diserahi bendera komando perang,
masing-masing mereka agar dirinyalah yang menjadi orang yang memperoleh
kehormatan itu.
- Iman kepada
qadar, karena bendera komando tersebut tidak diserahkan kepada orang yang sudah
berusaha, malah diserahkan kepada orang yang tidak berusaha untuk memperolehnya.
- Etika di
dalam jihad, sebagaimana terkandung dalam sabda Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam: "Melangkahlah ke depan dengan tenang..."
- Disyariatkan
untuk berda'wah mengajak kepada Islam, sebelum perang.
- Syariat ini
berlaku pula terhadap mereka yang sudah pernah dida'wahi dan diperangi
sebelumnya.
- Da'wah
dengan cara yang bijaksana, sebagaimana disyaratkan dalam sabda beliau: "...dan
sampaikanlah kepada mereka hak Allah Ta'ala dalam Islam yang wajib mereka
laksanakan."
- Mengetahui
hak Allah dalam Islam seperti shalat, zakat, shiyam, dan kewajiban-kewajiban
lainnya.
- Kemuliaan
da'wah dan pahala bagi seorang da'i yang bisa memasukkan satu orang saja ke
dalam Islam.
- Boleh
bersumpah didalam menyampaikan petunjuk.
Dikutip
dari buku: "Kitab Tauhid" karangan Syaikh Muhammad bin Abdul
Wahhab.
Penerbit: Kantor Kerjasama Da'wah dan Bimbingan Islam,Riyadh 1418
H.
Penerbit: Kantor Kerjasama Da'wah dan Bimbingan Islam,
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.