Mengenal Al Qa'diyah, Salah Satu Sekte Khawarij
Telah kita ketahui bersama bahwa Khawarij termasuk firqah sesat yang paling tua karena ia telah muncul ketika Rasulullah –shallallahu 'alaihi wasallam- masih hidup. Setelah wafatnya Rasulullah, sekte ini berkembang menjadi beberapa macam, di antaranya Azaariqah, Ibadhiyah, dan lain-lain. Ciri-ciri khawarij itu sendiri ada banyak, sehingga siapa saja yang mencocoki salah satu cirinya kita katakan ia menganut faham khawarij.
Kita tidak akan membahas satu-satu dari masing-masing sekte berikut ciri-cirinya, namun yang akan kita bahas secara ringkas salah satu sekte yang bernama Al Qa'diyah, yang telah muncul sejak zaman tabi'in, dengan tokohnya yang bernama 'Imran bin Hiththan. Pada awalnya 'Imran adalah seorang tokoh ahlus sunnah yang menikahi seorang wanita khawarij dengan maksud ingin mengembalikannya ke jalan yang benar. Namun yang terjadi selanjutnya justru 'Imran yang terpengaruh dan malah menjadi pemuka kaum Khawarij.
Di antara ciri Al Qa'diyah adalah sebagaimana yang dijelaskan oleh Al Hafizh Ibnu Hajar –rahimahullah- dalam Hadyus Saari halaman 483:
والقَعَدية الذين يُزَيِّنون الخروجَ على الأئمة ولا يباشِرون ذلك
"Al Qa'diyah adalah kelompok yang memprovokasi massa untuk memberontak penguasa sedang mereka tidak terlibat langsung dalam pemberontakan tersebut."
As Sakhawi berkata dalam Fathul Mughits (1/332):
القعدية قوم الخوارج كانوا يقولون بقولهم ولا يرون بالخروج بل يدعون إلى آرائهم ويزينون مع ذلك الخروج ويحسنونه
"Al Qa'diyah termasuk kaum khawarij yang bermain dengan kata-kata, dan tidak memandang perlu pemberontakan, akan tetapi, mereka mengajak manusia pada opini mereka dan menghasut (untuk memberontak)."
Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dalam Masail Ahmad hal. 271 dengan sanad shahih dari 'Abdullah bin Muhammad Adh Dha'if bahwa beliau berkata: "Kelompok Al Qa'diyah ini merupakan sekte Khawarij yang paling berbahaya!"
Fadhilatusy Syaikh Shalih As Sadlaan menerangkan:
"Sebagian saudara-saudara kita melakukan hal itu dengan niat baik. Mereka beranggapan bahwa pembangkangan itu hanyalah dengan senjata saja. Padahal pembangkangan itu tidak hanya dilakukan dengan senjata atau dengan tindakan-tindakan anarkis yang sudah dikenal luas. Bahkan pembangkangan lewat kata-kata lebih berbahaya daripada pembangkangan dengan senjata. Karena pembangkangan dengan senjata hanyalah perpanjangan dari pembangkangan lewat kata-kata." (Muraja'at fi Fiqhil Waqi' As Siyasi, hal 88)
Pada masa sekarang ini sangat disayangkan ada jama'ah yang malah terang-terangan mempraktekkan warisan kaum khawarij di atas, sebagaimana ditunjukkan dalam kitab rujukan harakah mereka. Seringkali mereka menjustifikasi provokasi mereka dengan alasan bolehnya nasehat terang-terangan kepada penguasa. Padahal semua yang memperhatikan sepak terjang harakah itu tahu bahwa yang mereka lakukan adalah bukanlah nasehat, namun menjelek-jelekkan penguasa dengan memanfaatkan kelemahan pemerintah dalam mengurus kemashalatan seperti pembangunan jembatan, pendirian rumah sakit, penetapan harga BBM, dan lain-lain. Bukan dalam rangka nasehat sama sekali. Karena tujuan awalnya jelas bahwa mereka ingin rakyat tidak percaya pada pemerintah, dan kemudian mengalihkan kepercayaaan rakyat pada harakah mereka.
Cara-cara semacam ini hanyalah bentuk dari ketergesa-gesaan yang tidak akan membawa kebaikan, malah akan menghancurkan bangunan yang sedang dibangun. Al 'Allamah Ibnul Qayyim Al Jauziyah menjelaskan:
"Barangsiapa yang merenungkan tentang berlangsungnya fitnah-fitnah terhadap Islam, baik fitnah besar maupun kecil, niscaya ia akan mendapati bahwa fitnah-fitnah itu disebabkan karena hilangnya prinsip ini, dan tidak sabar dengan kemunkaran. Kemudian menuntut segera dihilangkannya kemunkaran itu. Akibatnya melahirkan kemunkaran yang lebih besar lagi!"
Oleh karena itu, mari kita memohon kepada Allah agar dijauhkan dari sikap tergesa-gesa yang bisa saja membawa kita menjadi orang-orang yang ekstrim seperti kaum Khawarij. Aamiin.
Magelang, 6 Ramadhan 1434 H
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.