Tim Nas Indonesia, Chelsea dan Bangsaku
Oleh : Edrus Fariz
ketika saya mendengar kata "indonesia all star" mungkin bayangan kita akan tertuju pada sekumpulan pemain bola yang cukup terkenal di indonesia yang tergabung dalam satu tim. ya walaupun di lapangan nama tim tersebut ber-atribut nama sponsor tetapi notabene dari pemain sampai staff semua terdiri dari orang-orang yang kita sebut tim nasional sepak bola indonesia. dan seperti yang kita ketahui bahwa negara kita sedang keranjingan dengan kedatangan klub-klub besar dari liga inggris. dengan melihat skor akhir pertandingan yang cukup membuat kita mengerutkan dahi, namun saya melihat bahwa masyarakat kita sudah cukup terbiasa dengan angka-angka di papan skor tersebut.
apakah ada yang salah?? tidak !!! tidak ada yang salah dengan kondisi itu. ketika kita berfikir apa susahnya sih pilih 11 pemain yang cukup hebat diantara ratusan juta penduduk indonesia? mungkin pernah terlintas pertanyaan tersebut di dalam kepala kita. namun tanpa kita sadari banyak all star-all star indonesia yang lain (dalam berbagai bidang) juga mengalami hal yang sama.sebagai contoh kecil; all star indonesia di bidang pemerintahan. apa susahnya sih memilih 1 presiden,1 wakil presiden dan beberapa mentri yang cukup mampu "menggiring" bangsa ini dan mengarahkan ke gawang kemakmuran.saya yakin hal ini juga berlaku di beberapa tempat, seperti dulu di kampus ketika menjadi mahasiswa. ada banyak dosen yang memutuskan untuk bekerja di luar negeri karena merasa di sia-siakan potensinya di dalam negeri. karena akan sangat susah bagi orang-orang tersebut untuk masuk all star indonesia. jadi saya rasa tidak ada masalah dengan pembantaian tim sepak bola indonesia dari klub ataupun timnas luar negeri. karena pembantaian itu pun terjadi di dunia nyata sehari-hari walaupun sebenarnya kita sadar dan tak mampu berbuat banyak.banyak aset bangsa ini yang sudah dipermainkan oleh pihak asing mulai dari freeport sampai nasib para tenaga kerja indonesia yang menjadi bulan-bulanan pihak asing.
bangsa kita selalu meng-klaim dirinya sebagai bangsa yang "ramah". sehingga ketika ada tamu selalu memberikan service yang luar biasa kepada tamu tersebut.ketika main bola slalu "sungkan" untuk menang,ketika ada investor datang kita juga "nggak enak hati"untuk menolaknya, dan bahkan ketika IMF datang untuk ngasih pinjaman hutang kita pun tidak berani untuk tidak mengambilnya.namun dari semua itu kita patut berbangga karena dengan mental seperti itu kita masih bisa menghabiskan waktu dengan belanja produk import,menikmati berita politik tiap hari yang mungkin sudah tidak jauh berbeda dengan acara sinetron,dan bahkan ketika hutang negara asing ber-triliun-an pun kita masih bisa menikmati segala kemewahan di bumi indonesia ini.untuk itu berbanggalah kita menjadi bangsa indonesia,bangsa yang susah ditiru oleh bangsa lain dengan segala ke-unik-annya,bangsa yang tidak pernah pusing dengan berbagai masalah dan pengalihan isu, dan bangsa yang membahagiakan bangsa lainnya. pahala kita cukup besar dengan memberikan kebahagiaan kita ke "orang lain". we love this country!!!
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.