Pagi itu selasa 22 Oktober 2013, jam 04.00 saya bangun dan bersiap untuk
sholat shubuh di masjid. Pagi itu tidak seperti sebelumnya,saya memilih sholat
shubuh di masjid Nurul Iman, komplek PGE area Kamojang. Setelah selesai salam
sholat shubuh jamaah di samping saya terheran dan menyapa, ’loh kamu kok di
sini?’ tegur beliau. ‘Iya pak saya masih menginap di perumahan sebelah di rumah
haji Memet, rumah kawan saya’ jawabku. ‘Semalam turun jam berapa dan naik apa?’
tanyanya lagi. ‘Tidak pak, saya turun kemarin sore bareng bis kantor.’ Ya
beliau adalah Pak Tondo, salah satu penghuni di ruang Enjiering PGE area
Kamojang. Beliau adalah geologist di ruang kami dan tinggal di komplek PGE area
Kamojang. Selepas dzikir pasca sholat wajib seperti biasa saya memegang buku
kesayangan dan membacanya (al Quran) hingga jam menunjukkan pukul 05.00 WIB dan
saya pulang.
Gerbang Komplek Perumahan PGE area Kamojang
Sesampainya di rumah segera saya mandi dan mengemas barang yang akan
saya bawa ke Kamojang pagi itu. Ibu Vivi (ibunya Ari) dan Nenek sudah
menyediakan sarapan untuk pagi itu. Sambil makan saya menyampaikan bahwa mulai
hari ini saya akan menempati kos yang saya dapat di Kamojang sekaligus mohon
ijin meninggalkan rumah. Beliau begitu baik pada saya, sampai-sampai disiapkan
selimut untuk bisa saya pakai di Kamojang karena sangat dingin kata beliau.
Sarapan selesai dan sayapun siap berangkat. Saking baiknya nenek pada saya,
sampai berangkat pun saya diantar ke komplek PGE area Kamojang untuk naik bis
kantor. Sontak para karyawan pun terheran-heran melihat kejadian pagi itu dan
bertanya pada nenek siapa saya.
Seperti biasa dalam budaya social karyawan PGE area Kamojang. Kamipun
saling sapa dengan ,’Assalamu’alaikum’ dan dilanjutkan dengan menjabat tangan
setiap orang yang sudah di lokasi lebih dulu. Jam 06.15 WIB dan bis kontor tiba
untuk mengantar kami ke Kamojang. Satu persatu para karyawan naik ke bis. Saya
sengaja memilih lewat pintu belakang karena membawa beberapa tas untuk ditaruh
di belakang. Perjalanan ke kantor PGE di area Kamojangpun dimulai, seperti
biasa kami selalu saling sapa dan menjabat tangan setiap ada karyawan yang naik
bis di pinggir jalan. Selama perjalanan ini ada seorang karyawan security yang
dikenal dengan ‘pak Haji’ (meski beliau adalah karyawan security tapi
Alhamdulillah sudah ber-haji dan beberapa kali umroh) bercerita tentang tangan
kanannya yang terasa sakit. Beliau memeriksakan ke dokter dan diindikasikan
gejala stroke ringan. Sambil saling bercerita dengan karyawan lain (dengan
bahasa Sunda tentunya) saya hanya menyimak dan berusaha memahami topic
pembicaraan. Selesai bercerita dengan karyawan lain, saat senggang saya
berusaha menyampaikan kepada beliau kalau sakit beliau InsyaAlloh bisa diobati
salah satunya dengan terapy Hijammah (bekam) di beberapa titik sambil saya
tunjukkan titiknya. Beliau kemudian mengiyakan saran saya dan akan mencari
terapis bekam. Sesampainya di kantor PGE area kamojang, saya pun turun dan
berpesan ke Pak Haji kalau saya insyAlloh juga bisa menerapi Hijammah (Bekam)
dan silahkan missal berminat menghubungi saya.
Saya pun segera turun bisa dan menuju kos baru saya. Sambil membawa
berbagai ‘bekal’ saya di tas saya berjalan menuju kos di depan masjid Al
Kautsar, Kamojang. Segera saya taruh barang-barang saya di almari kos dan saya
bawa barang keperluan kerja praktek. Setelah siap saya langsung berangkat ke
kantor Enjinering dengan berjalan kaki. Kurang lebih 7 menit perjalanan kos
saya ke kantor Enjinering dengan kecepatan langkah sekitar 5 km/jam.
Sampai di kantor seperti biasa saya mengucap salam ,’Assalamu’alaikum’ dan
menjabat tangan semua karyawan penghuni ruang enjinering. Hari itu ada pak
Teten, Pak Tondo, pak Puji dan pak Jujun di ruang. Pak Jujun adalah tenaga out
sourcing ahli di bidang analisa dan operator alat XRD. Sedang pak Teten adalah
tenaga out sourcing ahli di bidang survey micro earth quake (MEQ) beserta
managemen datanya, termasuk penggunakan beberapa software pengolahan MEQ.
Sedang pak Puji adalah tenaga out sourcing di bidang administrasi dan logistic
planning.
Setelah bercengkrama beberapa waktu dengan para karyawan di enjinering sambil menikmati ubi cilembu dingin yang manis,
saya disuruh ikut pak Jujun untuk ke lapangan guna pengecekan Geophone di
beberapa tempat jam 08.00 WIB. Karena jam sudah menunjukkan jam 08.00 WIB saya
segera menuju ke ruang Pak Jujun di laboratorium analisa XRD. Sesampainya di
sana saya bertemu pak Jujun, namun kami
tidak langsung berangkat ke lapangan karena mobilnya belum datang. ‘Kamu
ke ruang petrografi di ruang Bu Nanung (Nur Hidayati) dulu saja, disana ada
perpustakaan, kamu baca-baca dulu saja’ kata pak Jujun pada saya. Saya pun
mengikuti arahan beliau dan menuju ruang petrografi.
Ruang Petrografi PGE area Kamojang
Sesampainya di sana saya bertemu dengan pak Tondo dan pak Asep. Pak Asep
adalah partner bu Nanung di Petrografi. Sambil beliau mengobrol saya
berkeliling memilih buku yang mau saya baca. Saya memilih buku berkode 85 dan
pak Asep membantu saya mengambilkannya.
Ruang Perpustakaan
(membaca buku …….)
Setelah membaca beberapa saya putuskan untuk menemui pak Jujun di ruang
XRD. Baru saya keluar ruang petrografi ternyata mobil yang akan mengantar kami
ke lapangan sudah siap sedia. Saya pun segera menghampiri beliau. Sebelum
berangkat saya diminta pak Jujun untuk kembali ke ruang petrografi guna
meminjam helm safety. Helm sudah saya ambil dan kami pun berangkat.
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.