1:47 AM
0

Pagi itu selasa 22 Oktober 2013, jam 04.00 saya bangun dan bersiap untuk sholat shubuh di masjid. Pagi itu tidak seperti sebelumnya,saya memilih sholat shubuh di masjid Nurul Iman, komplek PGE area Kamojang. Setelah selesai salam sholat shubuh jamaah di samping saya terheran dan menyapa, ’loh kamu kok di sini?’ tegur beliau. ‘Iya pak saya masih menginap di perumahan sebelah di rumah haji Memet, rumah kawan saya’ jawabku. ‘Semalam turun jam berapa dan naik apa?’ tanyanya lagi. ‘Tidak pak, saya turun kemarin sore bareng bis kantor.’ Ya beliau adalah Pak Tondo, salah satu penghuni di ruang Enjiering PGE area Kamojang. Beliau adalah geologist di ruang kami dan tinggal di komplek PGE area Kamojang. Selepas dzikir pasca sholat wajib seperti biasa saya memegang buku kesayangan dan membacanya (al Quran) hingga jam menunjukkan pukul 05.00 WIB dan saya pulang.

Gerbang Komplek Perumahan PGE area Kamojang


Sesampainya di rumah segera saya mandi dan mengemas barang yang akan saya bawa ke Kamojang pagi itu. Ibu Vivi (ibunya Ari) dan Nenek sudah menyediakan sarapan untuk pagi itu. Sambil makan saya menyampaikan bahwa mulai hari ini saya akan menempati kos yang saya dapat di Kamojang sekaligus mohon ijin meninggalkan rumah. Beliau begitu baik pada saya, sampai-sampai disiapkan selimut untuk bisa saya pakai di Kamojang karena sangat dingin kata beliau. Sarapan selesai dan sayapun siap berangkat. Saking baiknya nenek pada saya, sampai berangkat pun saya diantar ke komplek PGE area Kamojang untuk naik bis kantor. Sontak para karyawan pun terheran-heran melihat kejadian pagi itu dan bertanya pada nenek siapa saya.

Seperti biasa dalam budaya social karyawan PGE area Kamojang. Kamipun saling sapa dengan ,’Assalamu’alaikum’ dan dilanjutkan dengan menjabat tangan setiap orang yang sudah di lokasi lebih dulu. Jam 06.15 WIB dan bis kontor tiba untuk mengantar kami ke Kamojang. Satu persatu para karyawan naik ke bis. Saya sengaja memilih lewat pintu belakang karena membawa beberapa tas untuk ditaruh di belakang. Perjalanan ke kantor PGE di area Kamojangpun dimulai, seperti biasa kami selalu saling sapa dan menjabat tangan setiap ada karyawan yang naik bis di pinggir jalan. Selama perjalanan ini ada seorang karyawan security yang dikenal dengan ‘pak Haji’ (meski beliau adalah karyawan security tapi Alhamdulillah sudah ber-haji dan beberapa kali umroh) bercerita tentang tangan kanannya yang terasa sakit. Beliau memeriksakan ke dokter dan diindikasikan gejala stroke ringan. Sambil saling bercerita dengan karyawan lain (dengan bahasa Sunda tentunya) saya hanya menyimak dan berusaha memahami topic pembicaraan. Selesai bercerita dengan karyawan lain, saat senggang saya berusaha menyampaikan kepada beliau kalau sakit beliau InsyaAlloh bisa diobati salah satunya dengan terapy Hijammah (bekam) di beberapa titik sambil saya tunjukkan titiknya. Beliau kemudian mengiyakan saran saya dan akan mencari terapis bekam. Sesampainya di kantor PGE area kamojang, saya pun turun dan berpesan ke Pak Haji kalau saya insyAlloh juga bisa menerapi Hijammah (Bekam) dan silahkan missal berminat menghubungi saya.

Saya pun segera turun bisa dan menuju kos baru saya. Sambil membawa berbagai ‘bekal’ saya di tas saya berjalan menuju kos di depan masjid Al Kautsar, Kamojang. Segera saya taruh barang-barang saya di almari kos dan saya bawa barang keperluan kerja praktek. Setelah siap saya langsung berangkat ke kantor Enjinering dengan berjalan kaki. Kurang lebih 7 menit perjalanan kos saya ke kantor Enjinering dengan kecepatan langkah sekitar 5 km/jam.

Kosan


Sampai di kantor seperti biasa saya mengucap salam ,’Assalamu’alaikum’ dan menjabat tangan semua karyawan penghuni ruang enjinering. Hari itu ada pak Teten, Pak Tondo, pak Puji dan pak Jujun di ruang. Pak Jujun adalah tenaga out sourcing ahli di bidang analisa dan operator alat XRD. Sedang pak Teten adalah tenaga out sourcing ahli di bidang survey micro earth quake (MEQ) beserta managemen datanya, termasuk penggunakan beberapa software pengolahan MEQ. Sedang pak Puji adalah tenaga out sourcing di bidang administrasi dan logistic planning.


Ubi Cilembu-na manis pisan euy


Setelah bercengkrama beberapa waktu dengan para karyawan di enjinering sambil menikmati ubi cilembu dingin yang manis, saya disuruh ikut pak Jujun untuk ke lapangan guna pengecekan Geophone di beberapa tempat jam 08.00 WIB. Karena jam sudah menunjukkan jam 08.00 WIB saya segera menuju ke ruang Pak Jujun di laboratorium analisa XRD. Sesampainya di sana saya bertemu pak Jujun, namun kami  tidak langsung berangkat ke lapangan karena mobilnya belum datang. ‘Kamu ke ruang petrografi di ruang Bu Nanung (Nur Hidayati) dulu saja, disana ada perpustakaan, kamu baca-baca dulu saja’ kata pak Jujun pada saya. Saya pun mengikuti arahan beliau dan menuju ruang petrografi.

Ruang Petrografi PGE area Kamojang


Sesampainya di sana saya bertemu dengan pak Tondo dan pak Asep. Pak Asep adalah partner bu Nanung di Petrografi. Sambil beliau mengobrol saya berkeliling memilih buku yang mau saya baca. Saya memilih buku berkode 85 dan pak Asep membantu saya mengambilkannya.

Ruang Perpustakaan


(membaca buku …….)

Setelah membaca beberapa saya putuskan untuk menemui pak Jujun di ruang XRD. Baru saya keluar ruang petrografi ternyata mobil yang akan mengantar kami ke lapangan sudah siap sedia. Saya pun segera menghampiri beliau. Sebelum berangkat saya diminta pak Jujun untuk kembali ke ruang petrografi guna meminjam helm safety. Helm sudah saya ambil dan kami pun berangkat.




0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Recent Post