Beberapa hari ini banyak para mahasiswa ITS yang seakan phobia dengan kebijkan rektorat yang diusung para kajur semua jurusan terkait orientasi mahasiswa baru yang hanya 1 minggu. Saya coba memberi pandangan objektif dari berbagai sisi (walau mungkin orang akan menilai berbeda dan mengecam tulisan ini).
Berikut paparan presentasi dari Sekjur Teknik Sipil Dr.techn. Pujo Aji, S.T. M.T. terkait kebijkan orientasi 1 minggu.
diawali dari analisa keadaan
Berikut paparan presentasi dari Sekjur Teknik Sipil Dr.techn. Pujo Aji, S.T. M.T. terkait kebijkan orientasi 1 minggu.
diawali dari analisa keadaan
GAP ANALYSIS
Kondisi saat ini:
Kehidupan kampus berbeda dengan kehidupan siswa SMA @ cara belajar, sikap dan kemandirian.
MABA perlu memahami budaya akademik dan kehidupan KAMPUS.
Kondisi IDEAL:
MABA mampu beradaptasi dalam kehidupan KAMPUS dan Sukses menimba ilmu di ITS.
Perlu orientasi bagi MABA dengan memberikan peran dan menjadikan kegiatan ini milik mahasiswa (HIMA)
lalu disambung dengan penjelasan pandangan birokrasi tentang:
TUJUAN ORIENTASI
MEMBANTU MABA beradaptasi dalam kehidupan KAMPUS sehingga sukses menimba ilmu di ITS tujuan utama mahasiswa
Mahasiswa baru memiliki sifat tidak cengeng, punya fighting spirit, mandiri, pro aktif dsb
Menghargai kemajemukan
Memiliki kebanggaan terhadap almamater
kemudian pandangan mindset orientasi menurut mereka
Kondisi saat ini:
Kehidupan kampus berbeda dengan kehidupan siswa SMA @ cara belajar, sikap dan kemandirian.
MABA perlu memahami budaya akademik dan kehidupan KAMPUS.
Kondisi IDEAL:
MABA mampu beradaptasi dalam kehidupan KAMPUS dan Sukses menimba ilmu di ITS.
Perlu orientasi bagi MABA dengan memberikan peran dan menjadikan kegiatan ini milik mahasiswa (HIMA)
lalu disambung dengan penjelasan pandangan birokrasi tentang:
TUJUAN ORIENTASI
MEMBANTU MABA beradaptasi dalam kehidupan KAMPUS sehingga sukses menimba ilmu di ITS tujuan utama mahasiswa
Mahasiswa baru memiliki sifat tidak cengeng, punya fighting spirit, mandiri, pro aktif dsb
Menghargai kemajemukan
Memiliki kebanggaan terhadap almamater
kemudian pandangan mindset orientasi menurut mereka
Dilanjutkan paparan terkait analisa cara kerja para pengader dalam mengkonsep dan melaksanakan di lapangan
Terjadi distorsi antara tujuan dan pelaksanaan
Penyebab:
Waktu pelaksanaan yang terlalu panjang (1 semester)
Mahasiswa mendapatkan wewenang yang tidak pernah didapatkan sebelumnya
Kemungkinan terjadinya pelampiasan bagi mahasiswa
Sulitnya pengawasan pelaksanaan orientasi pada hari Sabtu dan Minggu (hari libur bagi dosen-dosen)
Catatan utama yang mereka berikan terkait kebijakan orientasi 1 minggu ini adalah
TIGA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Dilaksanakan scara cepat dan tanpa mengganggu proses AKADEMIK
Semua AKTIFITAS ORIENTASI sesuai dengan TUJUAN ORIENTASI
Proses pelaksanaan harus dirasakan sebagai proses yang MENYENANGKAN dan menumbuhkan sikap POSITIF
Analisa dan Usulan mereka terkait orientasi 2013 nanti adalah
SEBELUMNYA:
Mengapa konsep orientasi SEBELUMNYA (acara tiap Sabtu dan Minggu) dirasa kurang efektif.
Selama masa orientasi “berada” dalam masa perkuliahan maka secara PSIKOLOGIS membuat SELURUH masa kuliah sebagai masa orientasi. Mahasiswa baru akan selalu BERPIKIR ada AKTIFITAS NON AKADEMIK yang harus diikuti dan akan membagi KONSENTRASI yang seharusnya di FOKUSKAN pada acara AKADEMIK.
Pelaksanaan aktifitas orientasi di hari Sabtu dan Minggu sangat menghabiskan waktu mahasiswa dimana seharusnya hari Sabtu, Minggu bisa dipakai untuk beristirahat (refreshing) dalam mempersiapkan perkuliahan di Senin pagi.
Sulitnya pengawasan untuk menghindari penyelewengan kegiatan
USULAN:
Durasi maksimum 1 minggu sebelum masa perkuliahan dimulai.
SEBELUMNYA:
Banyak aktifitas yang TIDAK memberikan KONTRIBUSI secara PENUH pada TUJUAN ORIENTASI.
Adanya materi yang tidak berhubungan langsung dengan membantu mahasiswa beradaptasi kampus.
Adanya materi keorganisasian yang diberikan dengan skala porsi yang “over”.
Adanya penempatan posisi secara orientasi LEBIH UTAMA dibandingkan dengan TUJUAN UTAMA MAHASISWA (Sukses Menimba Ilmu di ITS), sebagai contoh: Adanya acara yang mengganggu proses AKADEMIK.
USULAN:
Setiap materi orientasi WAJIB di cek apakah sesuai dengan TUJUAN ORIENTASI.
SEBELUMNYA:
Aktifitas sangat bernuansa PENEKANAN/PRESSURE dari sisi WAKTU dan TENAGA.
USULAN:
Untuk bisa memberikan nuansa menyenangkan dan menumbuhkan sikap positif ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:
Harusada rasa salingmenghormati
Acara disampaikan dengan cara yang kreatif
Motivasi agar bisa bangga sebagai MABA ITS harus menjadi prioritas
Aktivitas yang bersifat joyful learning dan motivasional
Dilanjutkan dengan pembandingan kondisi dulu dan yang diusulkan
Terjadi distorsi antara tujuan dan pelaksanaan
Penyebab:
Waktu pelaksanaan yang terlalu panjang (1 semester)
Mahasiswa mendapatkan wewenang yang tidak pernah didapatkan sebelumnya
Kemungkinan terjadinya pelampiasan bagi mahasiswa
Sulitnya pengawasan pelaksanaan orientasi pada hari Sabtu dan Minggu (hari libur bagi dosen-dosen)
Catatan utama yang mereka berikan terkait kebijakan orientasi 1 minggu ini adalah
TIGA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Dilaksanakan scara cepat dan tanpa mengganggu proses AKADEMIK
Semua AKTIFITAS ORIENTASI sesuai dengan TUJUAN ORIENTASI
Proses pelaksanaan harus dirasakan sebagai proses yang MENYENANGKAN dan menumbuhkan sikap POSITIF
Analisa dan Usulan mereka terkait orientasi 2013 nanti adalah
SEBELUMNYA:
Mengapa konsep orientasi SEBELUMNYA (acara tiap Sabtu dan Minggu) dirasa kurang efektif.
Selama masa orientasi “berada” dalam masa perkuliahan maka secara PSIKOLOGIS membuat SELURUH masa kuliah sebagai masa orientasi. Mahasiswa baru akan selalu BERPIKIR ada AKTIFITAS NON AKADEMIK yang harus diikuti dan akan membagi KONSENTRASI yang seharusnya di FOKUSKAN pada acara AKADEMIK.
Pelaksanaan aktifitas orientasi di hari Sabtu dan Minggu sangat menghabiskan waktu mahasiswa dimana seharusnya hari Sabtu, Minggu bisa dipakai untuk beristirahat (refreshing) dalam mempersiapkan perkuliahan di Senin pagi.
Sulitnya pengawasan untuk menghindari penyelewengan kegiatan
USULAN:
Durasi maksimum 1 minggu sebelum masa perkuliahan dimulai.
SEBELUMNYA:
Banyak aktifitas yang TIDAK memberikan KONTRIBUSI secara PENUH pada TUJUAN ORIENTASI.
Adanya materi yang tidak berhubungan langsung dengan membantu mahasiswa beradaptasi kampus.
Adanya materi keorganisasian yang diberikan dengan skala porsi yang “over”.
Adanya penempatan posisi secara orientasi LEBIH UTAMA dibandingkan dengan TUJUAN UTAMA MAHASISWA (Sukses Menimba Ilmu di ITS), sebagai contoh: Adanya acara yang mengganggu proses AKADEMIK.
USULAN:
Setiap materi orientasi WAJIB di cek apakah sesuai dengan TUJUAN ORIENTASI.
SEBELUMNYA:
Aktifitas sangat bernuansa PENEKANAN/PRESSURE dari sisi WAKTU dan TENAGA.
USULAN:
Untuk bisa memberikan nuansa menyenangkan dan menumbuhkan sikap positif ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:
Harusada rasa salingmenghormati
Acara disampaikan dengan cara yang kreatif
Motivasi agar bisa bangga sebagai MABA ITS harus menjadi prioritas
Aktivitas yang bersifat joyful learning dan motivasional
Dilanjutkan dengan pembandingan kondisi dulu dan yang diusulkan
Paparan berikutnya tentang apa yang harusnya ada di orientasi
MATERI ORIENTASI
ISI MATERI
Materi Orientasi di fokuskan HANYA pada PENGENALAN kehidupan KAMPUS. Materi yang bisa diberikan diantaranya:
Softkill management seperti:
GTD (Getting Things Done)
7 habits of highly effective people
Mengenal LAB di masing-masing JURUSAN
Cara komunikasidengandosen, kakakkelasdanantarangkatan.
Aktifitas HIMA secara “sekilas”
Do and don’t kehidupankampus
PERENCANAAN MATERI
MATERI ORIENTASI pada waktu direncanakan harus memiliki kriteria:
BEBAS “TRADISI” orientasi di masa lalu.
BEBAS dari unsur “BALAS DENDAM”.
SELALU di cek apakah materi tersebut sesuai dengan TUJUAN ORIENTASI. Materi-materi yang TIDAK SESUAI harus di HAPUS!
Dibuat oleh TIM ITS dengan MASUKAN dari JURUSAN. Hal ini perlu karena ACARA ORIENTASI telah ditetapkan ITS sebagai ACARA RESMI JURUSAN, sehingga Jurusan sangat berkepentingan dengan acara tersebut dari sejak perencanaan sampai pelaksanaan.
ditutup dengan paparan ini:
Usulan Perbaikan
Durasi: 1 minggu full (7 hari) jam kerja (07:00 sd 17:00) sebelum perkuliahan
Mengurangi resiko pelanggaran
Memudahkan pengawasan
Memberi peran yang lebih tepat dan terarah.
Tempat: di dalam kampus
Materi: joyful learning, motivasional, outbound, games.
Porsi mhs: solidaritas, loyalitas, berorganisasi, human relations, mengenal seniornya, kerjasama, spirit corps, fighting spirit, kekompakan.
Porsi dosen: kebanggaan thd profesi, motivasi dari alumni, success story, character building
Panitia: Mahasiswa yang bertanggung jawab sesuai yang tertulis di proposal.
Berikutnya analisa saya:
satu hal yang menjadi catatan penting
bahwa kaderisasi itu tidak berhenti di orientasi, Namun kaderisasi itu proese panjang degan berbagai kejadian di dalamnya, bukan sekedar hal intsan yang dikonsep atau direkayasa. Di sisi lain ingat fakta lain bahwa gara-gara mindset orientasi adalah segalanya,
1. kita tidak pernah care dengan kaderisasi generasi non maba, (bagaimana penanganan terhadap mahasiwa tahun ke II dan seterusnya)
2. fokus kerja organisasi jadi bias, ini organisasi maba atau organisasi dengan berbagai peran dan ranahnya, karena waktu dan SDM yang ada lebih banayk bermain di kaderisasi maba dibandingkan amanah utamanya sebagai pengurus organisasi
terkait keberlanjutan dari orientasi, tetap bisa ada kaderiasi, hanya kita harus bisa mengemasnya dengan cara yang lebih baik, jika hanya berkaca pada cara-cara lama dengan penuh sandiwara dan kemunafikan si pengader, silahkan angkat kaki dari kaderisasi. Masih ada berbagai cara dan metode terkait kaderisasi dan penanaman nilai, Jika dicontohkan dengan perusahaan seperti yang dijelaskan kawan saya Julian Saputro
bahwa kaderisasi itu tidak berhenti di orientasi, Namun kaderisasi itu proese panjang degan berbagai kejadian di dalamnya, bukan sekedar hal intsan yang dikonsep atau direkayasa. Di sisi lain ingat fakta lain bahwa gara-gara mindset orientasi adalah segalanya,
1. kita tidak pernah care dengan kaderisasi generasi non maba, (bagaimana penanganan terhadap mahasiwa tahun ke II dan seterusnya)
2. fokus kerja organisasi jadi bias, ini organisasi maba atau organisasi dengan berbagai peran dan ranahnya, karena waktu dan SDM yang ada lebih banayk bermain di kaderisasi maba dibandingkan amanah utamanya sebagai pengurus organisasi
terkait keberlanjutan dari orientasi, tetap bisa ada kaderiasi, hanya kita harus bisa mengemasnya dengan cara yang lebih baik, jika hanya berkaca pada cara-cara lama dengan penuh sandiwara dan kemunafikan si pengader, silahkan angkat kaki dari kaderisasi. Masih ada berbagai cara dan metode terkait kaderisasi dan penanaman nilai, Jika dicontohkan dengan perusahaan seperti yang dijelaskan kawan saya Julian Saputro
Sekedar info saja kalo kamu setelah lulus mau kerja, dibeberapa perusahaan jika perekrutan untuk menjadi pegawai ada kan tuh tahapan rekruitmennya (ada yang 1 bulan,ada yang 6 bulan, ada malah yang 1 tahun, untuk kasus punya link beda lagi yah) ini pakai proses dan seleksi bro yang masuk kriteria perusahaan lah yang masuk, lah setelah dinyatakan jadi pegawai untuk pertama kalinya (dengan status fresh graduate lho yah) itu ada masa orientasinya loh, ada coaching, ada prsentasi, ada tataran kayak militer malah walau cuma 1 minggu semua ada tujuannya bro. Aku pernah ngobrol sama HRD malahan 1 tahun aja menurut mereka belum cukup untuk menanamkan orientasi, yang perusahaan dengan notabene organisasi yang profesional aja menerapkan sistem orientasi kan. Ini hanya analogi saja yang menurut saya sama.
namun satu catatat juga ttg referensi perusahaan,
jika melulu kita menjadikan perusahan sebagai referensi, jangan salahkan jika benar pernyataan "ITS adalah pabrik buruh buruh industri". Harus diperluas cara pandang dan analisanya, minimal kita mencetak kader bangsa yang siap menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa ini, bukan hanya menjadi kuli kuli di negeri sendiri.
Dalam hal ini kawan-kwan PSDM ITS juga telah menggagas gerakan #ResetPSDMITS yang harapannya menata kembali peran, ranah, metode dan output dari proses PSDM (Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa) ITS
Hendaknya pengaderan benar-benar dipandang dan dilaksanakan dengan segala kemuliaannya sperti kita memandang mulia berbagai nilai dan tujuan pngaderan itu sendiri, bukan sekedar luapan emosi untuk "membully" maba. Saya pernah bertanya pada sampel 10 orang terkait tanggapannya tentang 1 minggu ini, dan cukup mencengangkan 9 orang diantaranya bilang "ya sudah kalau gitu 1 minggu itu, kita habisi saja maba, puas-puas sekalian" Semoga sampel ini tidak mewakili kawan-kawan pengader lainnya.
jika mindset dari para senior masih sperti ini sungguh disayangkan masa depan ITS dan bangsa ini ke depan akan seperti apa jadinya.
quote lanjutan dari kawan saya tadi
Bro, sebenernya masalah kaderisasi tahun pertama mau 1 tahun,1 bulan atau mau 1 minggu gak masalah karena ini bukan masalah lama atau bukan, asalkan semua goal setting dan parameter-parameter pencapaian dari konsepmu tercapai, dan transfer ilmu yang diberikan berjalan dan temen-temen maba bisa mencerna semua ilmu yang diberikan mau 1 minggu pun oke,gak masalah, terus masalah metode yang dipakai apalagi, terserah deh mau pake cara lama (ada camp,omb,dll) atau cara baru yang penting bisa menunjang konsep deh. Berhasil atau tidaknya kalian mengader menentukan gerak dari organisasimu kedepannya.Sekarang pertanyaan nya bisa gak dalam 1 minggu semua goal setting dan parameter-parameter pencapaiannya bisa dijalankan dan ilmu yang mau kamu berikan bisa dicerna ? berarti hrus ada konsep super duper wow untuk melakukan itu.
Terakhir dari sepenggal tulisan ini untuk dipahami bersama menjadi pelajaran kita semua. Semoga saya sempat menulis analisa yang lain dari #ResetPSDMITS ini.-Ketika halangan didepan dipandang sebagai tantangan untuk dengan cerdas
kita hadapi dan selesaikan, maka saat itulah kita menghargai dan
bersyukur atas nikmat akal yang diberikan-Nya pada kita untuk menuju
kebaikan ummat-
Bagus mas, sangat membuka wawasan.
ReplyDeleteMeskipun masih tetap eksekusinya ngambang, tapi great starter :D
Vivat!!!
ngambang bagaimana mas?
DeletePSDM tidak kanya pada fokus pada mabanya saja,tetapi mau diapakan anggota nya ini. Itu saja mas.
ReplyDeleteMetode baru, tanpa menghilangakan Budaya organisasi, tanda petik budaya yang positif, maju terus psdm,,
Sip Peran baru PSDM ITS ke depan terutama PSDM HMJ adalah Mapping,Promoting,Controlling kadernya
DeleteMenurut saya tidak masalah untuk masa orientasi yang kini modelnya dimampatkan jadi satu minggu. ya benar ini hanya tahap orientasi, mengenalkan akan nilai2 yang ingin kita tanamkan. untuk masalah ini bisa dipahami mereka atau tidak akan nilai2 tersebut, ya berarti ada proses lagi, yaitu tahap pengembangan yang pastinya dengan cara kontroling nilai2 disetelah satu minggu tersebut. ini salah satu langkah awal perubahan dari sebuah sistem kaderisasi di kampus perjuangan ini. baik buruk sitem baru ini, tidak ada yang tahu jika kita tidak coba, dan kitalah yang peduli ini untuk mengusahakan sistem baru ini bisa kearah lebih baik
ReplyDeletenamun agak disayangkan belum banyak yang memandang secara positif dan merasa "tertantang" sistem baru ini mas
Delete