Rasio
poisson menjadi penting dalam eksplorasi Geothermal karena merupakan indikator
dalam menetukan tingkat keretakan suatu batuan (Gylfi dan Axel, 1991).
Berdasarkan analisis secara eksperimen dan teoritis terindikasi bahwa nilai
Rasio poisson akan lebih besar pada batuan yang terisi cairan daripada
kondisi normal. Hali ini
menyebabkan sedikit pengurangan pada kecepatan gelombang-p dan pengurangan yang
signifikan pada kecepatan gelombang-s. (Manzella, 1990).
Gambar sengaja dihilangkan
Grafik
vp/vs sebagai fungsi rasio poisson pada sistem Geothermal (Gylfi dan Axel,
1991)
Menurut
Zhang dan Bentley, (2005), ada dua metode yang bisa digunakan untuk menentukan
nilai rasio poisson yaitu:
a. Pengujian di laboratorium
Yang
digunakan adalah metoda uji uniaxial
loading. Pengujian ini menggunakan mesin tekan
untuk menghitung perbandingan nilai kontraksi lateral dengan peregangan axial. Besaran yang
dihitung disebut sebagai rasio poisson statis.
b. Pengukuran kecepatan gelombang badan
Dari
kecepatan gelombang primer (vp) dan kecepatan gelombang sekunder (vs)
yang terukur dari data seismik atau data sonik dapat digunakan untuk menghitung
nilai rasio poisson dinamik (σ)
......................................................................................................(2.10)
Rasio
poisson ditentukan dari diagram Wadati.
Dari sana, dapat dilakukan penentuan nilai
rasio poisson dalam suatu peta
penampang. Gambar 2.13 merupakan contoh
yang memperlihatkan peta penampang penentuan nilai rasio poisson
dari zona East Rift, Gunungapi
Kilauea di Pulau Hawai. Masing-masing nilai merupakan kurva dari epicenter ke
lokasi penerima. Anomali yang signifikan berhubungan dengan lokasi sumur
Geothermal yang akan dilakukan pengeboran.
Gambar sengaja dihilangkan
Contoh
hasil penentuan nilai rasio poisson dalam peta penampang di zona East Rift,
Gunungapi Kilauea di Pulau Hawai (Manzella, 1990)
Tomografi Seismik
Tomografi
seismic adalah metode untuk merekonstruksi struktur bawah permukaan bumi
menggunakan data bentuk gelombang (waveform)
atau data waktu tempuh (travel time)
dari gelombang seismik. Metode ini dipergunakan untuk memperoleh profil sebaran
detil dari sifat-sifat fisik batuan seperti kecepatan dan perlambatan.
Tomografi
dibagi ke dalam dua jenis pemodelan,yaitu:
1.
Pemodelan ke depan (forward modelling)
2.
Pemodelan ke belakang (invertion modelling)
Pemodelan
ke depan dialakukan dengan cara menentukan parameter model terlebih dahulu,
lalu diperiksa apakah model tersebut menghasilkan data yang sesuai dengan data
pengamatan. Sedang pemodelan ke belakang sering dikatakan sebagai ‘kebalikan’
dari pemodelan ke depan karena dalam pemodelan ke baelakang parameter diperoleh
secara langsung dari data.kedua jenis pemodelan tersebut dapat dipecahkan
dengan beberapa metode yang beragam.
Pemodelan
ke depan dalam tomografi dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara lain:
·
Metode elemen hingga
·
Metode beda hingga (finite difference)
·
Metode jejak sinar (ray tracing)
Pemodelan
ke belakang dalam tomografi dapat dilakukan dengan beberpa pendekatan, antara
lain:
·
Filter proyeksi balik (filter back projection)
·
ART (Algebraic
Reconstruction Technique)
·
SIRT (Simultaneous Interative Reconstruction Technique)
·
SART (Simultaneous Algberaic Reconstruction Technique)
Tomografi
seismik berguna dalam membuat pencitraan bawah permukaan dimana kondisi medium
bawah permukaan tidak homogen. Mediun yang tidak homogen dapat dibagi menjadi
dua jenis. Jenis pertama adalah medium yang memiliki ukuran jauh lebih kecil
daripada panjang gelombang seismic dan memiliki kontras cepat rambat yang
sangat besar. Sedangkan jenis kedua adalah medium yang memiliki ukuran jauh
lebih besar dari panjang gelombang dan hanya memiliki kontras cepat rambat yang
kecil.
Penjalaran
gelombang akustik pada medium tidak homogen dapat menyebabkan terjadinya
hamburan
gelombang. Medium tidak homogeny ini ditandai dengan adanya perbedaan
cepat rambat gelombang. Tiap titik pada medium yang tidak homogeny dapat
dianggap sebagai sumber seismik baru. Dalam hal ini adalah sumber gelombang
hamburan.
Gambar sengaja dihilangkan
Hamburan
Gelombang Seismik di medium tidak Homogen (after Tien-when, 1994)
Gelombang
yang direkam oleh geophone mengandung
komponen yang berasal dari gelombang dating dan komponen yang berasal dari
gelombang hamburan, atau disebut juga dengan gelombang total Pt(r,w) = Pi(r,w) + Ps(r,w).
Passive Seismic Tomography (PST)
Tomography
seismik pasif (PST) adalah teknik baru dalam geofisika eksplorasi yang memanfaatkan micro seismicity alami, (micro earth quakes dengan besaran -1
sampai dengan 2,0 Richter) yang terjadi hampir di mana-mana, sebagai sumber
gempa dan jaringan yang dirancang khusus seismometer portabel di permukaan
untuk merekam terus menerus untuk jangka waktu beberapa bulan(Martakis N dkk,
2003).
Setelah
menentukan hiposenter dari micro earth
quakes kita menggunakan mereka sebagai sumber gempa tertanam, di dalam atau
di bawah target yang menarik dan melakukan inversi seismik 3D tomografi gelombang-P
dan waktu tempuh gelombang S-ke permukaan perekam
Gambar sengaja dihilangkan
Penampang
MEQ dalam PST
Dalam
penggunaat PST terdapat berbagai keuntungan yang didapat dibandingkan dengan
seismik biasa, antara lain:
·
Menampilkan detail geologi 3D seluruh
bawah blok eksplorasi tidak peduli seberapa besar dan dapat diakses (bahkan
ribuan Km2).
·
Dalam banyak kasus (daerah geologi sulit,
relief topografi tinggi, medium yang sangat lunak) memberikan data yang lebih
baik daripada seismik konvensional.
·
Tidak hanya menyediakan Vp 3D tetapi
juga dan variasi kecepatan Vs seluruh bawah blok eksplorasi.
·
Menyediakan distribusi 3D rasio Poisson
yang tergantung pada jenis cairan dalam ruang pori (air, gas, minyak).
·
Kita dapat dengan mudah memperoleh
bagian horizontal dan / atau vertikal 2D kapan pun kita inginkan di seluruh
blok eksplorasi.
·
Kita bisa mendapatkan video 3D animasi
parameter rasio Vp, Vs dan Poisson seluruh bawah blok eksplorasi.
·
Kita dapat menggunakan data kecepatan 3D
untuk data seismik konvensional memproses ulang (pasca migrasi kedalaman stack)
dan meningkatkan resolusi mereka.
Kita bisa mendapatkan variasi 3D dari atenuasi seismik (atau faktor kualitas batuan) di bawah blok eksplorasi seluruh. Sebuah parameter tergantung pada patahan, dan jenis cairan dalam ruang pori.
Baca juga
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.